Jumat, 04 Desember 2015

DREAMBIRDS

Sejarah Brand Terkenal dari Indonesia (DREAMBIRD)

 
Hasil gambar untuk DREAMBIRD


Abinara & Prisa.Jauh sebelum Dreambirds lahir, Abinara (Dreambirds owner) sempat membuat beberapa clothing line . Diantaranya adalah "OCCULT" dan "MONSTA" sekitar tahun 2008 - 2009.
May 2009, Abinara bertemu dengan Prisa Rianzi dan memelihara 2 burung hantu bernama Mika dan Uluuka . Pada saat itu, keinginan Abinara untuk menciptakan sebuah clothing line yang berbeda telah dia kubur. Namun setelah diyakinkan oleh pasangannya, akhirnya mereka mulai berencana untuk menciptakan "mimpi" yang terpendam. Abinara yang seorang pelukis ingin agar karya nya bisa dimiliki seluruh orang, namun tanpa harus membeli dalam bentuk lukisan. Mereka ingin agar orang dapat menghargai sebuah karya seni dalam format yang gampang didapatkan. Disinilah "artwear" tercetus. Namun, satu hal fatal yang masih mengusik mereka, yap, judul brand yang menarik. Dari Wolflovesbunny, Hope, OH!, dan ratusan nama mereka coba, namun tak satupun cocok. Hingga pada suatu ketika, burung hantu mereka meninggal tanpa sebab. Mengakibatkan mereka tidak fokus. Namun mereka masih tetap mencari nama yang pas. Sambil makan, sebelum tidur, bangun tidur mereka putar otak.
Then it just clicked. Satu hari ketika Abinara dan Prisa sedang makan malam dan bertukar pikiran...

" Apa sih binatang yang paling kita suka gambar? " tanya Prisa.
" Burung hantu sih... pokoknya burung deh. Aku suka mereka bisa terbang tinggi sekali, bebas di angkasa. " jawab Abinara.

Dan pada akhirnya malam itu, sebuah mimpi memiliki nama... Dreambirds artwear. Start dari hari itu, sebuah motivasi yang besar mendorong mereka berdua untuk mewujudkan mimpi ini. Mereka segera mempersiapkan 100 karya untuk Dreambirds. Yang mana sebenarnya baru 20 karya telah rilis hingga saat ini. Disinilah rintangan dimulai. Tanpa support, tanpa kaki-kaki yang kuat, bahkan tanpa modal. "Tanpa modal?" ya kalian pasti bingung. Konon Abinara dan Prisa memiliki sebuah band metal... "Vendetta" adalah nama band terrsebut. Band inilah yang menjadi titik awal karier Dreambirds. Bermodalkan tabungan seumur hidup Prisa dan Abinara, mereka gambling untuk membuat merchandise Vendetta.
Vendor demi vendor mereka cari di kaskus. Tangerang, Jakarta, Bandung, dll. Salah satu rintangan terberat mereka layaknya membeli kucing dalam karung. Mereka dikelilingi oleh buaian para vendor. Akhirnya mereka berhasil menemukan sebuah vendor yang cukup baik untuk memproduksi baju Vendetta.

"Alhamdulillah sa, akhirnya ye. Hampir aja kita gagalin ni semua. "


Namun permasalahan tak berhenti disitu, justru semakin gelap.
Buaian sang vendor membuat Abinara dan Prisa lupa bahwa " tak seindah itu dunia clothing bung!! "
jadwal tak sesuai, bahan yang tak pantas, dan...produksi lebih tanpa sepengetahuan mereka. Stress, panik, takut karena Facebook Dreambirds telah dibuat dan Abinara telah membuat iklan nya berjudul "VENGEANCE"
Suatu ketika mereka sedang berlatih band, ada seorang kawan dari mereka menelpon dan mengaku melihat di baju Vendetta di jembatan Blok M. Disinilah apabila mereka bisa kilas balik, seberapa kuat mereka mau mewujudkan mimpi mereka. Setelah berbagai proses yang akan sangat panjang apabila diuraikan disini, akhirnya "VENGEANCE" sampai di tangan mereka!! Harapan muncul kembali layaknya matahari terbit setelah sekian lama. Tanpa karyawan, tanpa bantuan orang lain, Abinara dan Prisa mulai menjual baju tersebut. Mereka akui, pada saat itu mereka mengurung diri dari dunia luar. Dari keluarga, dari teman, dari kerabat. Lingkup mereka hanya kamar Prisa yang mana penuh dengan tumpukan baju Vendetta.

" Kamu lipet, aku catet orderannya ya! " kata Abinara

Setiap malam pada saat itu, Abinara tag seluruh temannya di facebook, tanpa terkecuali.

" Ah lo spam banget sih bro! " | " Jualan apaan lo? emang bisa? " | adalah makanan mereka setiap hari.

Sedikit demi sedikit, tumpukan itu berkurang dan kas bertambah. Dengan modal yang sedikit bertambah, mereka mulai membangun workshop di daerah Kemang.

Pada tanggal 8 February 2010 baju "VENGEANCE" sold out. Berbekal pengalaman dari vendor sebelumnya, kali ini mereka memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri. Mencari bahan yang bagus, mencari tukang jahit, belajar sablon, semua mereka lakukan bersama. Sembari membangun workshop Dreambirds, mereka tanpa henti mencari ilmu demi ilmu untuk membangun mimpi yang besar.
21 Juni 2010 sebuah kabar buruk dan baik mengejutkan Abinara. Prisa memutuskan untuk kuliah art di San Fransisco selama 5 tahun. Mereka sepakat mimpi akan terus dijalankan apapun yang terjadi. Setengah dari modal awal Dreambirds dibelikan mesin sablon rotary manual. Pada saat Prisa masih di Jakarta, mereka belum memulai pergerakan Dreambirds secara signifikan. Bahkan lebih parahnya Abinara masih sangat belum mahir menyablon. Namun setelah kepergian Prisa ke negeri seberang, Abinara mencoba untuk bangkit dan menghidupkan mimpi ini. "HEADS UP" dipilih menjadi artwork awal Dreambirds. Dengan ilmu yang masih sangat minim, dengan mesin sablon yang telah menguras mereka, Abinara memberanikan diri. Kali ini tanpa partner hidup yang sekian lama berjuang di sampingnya, Abinara berhasil mencetak 25 pcs "HEADS UP" Terlepas dari hasil akhir sablonan yang buruk, terbersit senyum di dalam hati Abinara, "I did it." Senyuman tersebut hingga kini masih nyata dan semakin lebar karena support dari Birdies yang tak ada hentinya.

Apa inti dari perjalanan ini?

Wujudkan mimpimu, tembus ketakutanmu, yakinkan dirimu bahwa inilah yang kamu benar-benar inginkan, demi masa depan bahagia.




                                      Dream...Create...Future

10 Cara Agar Brand Anda Menarik & Mudah Diingat

CARA MEMBUAT SEBUAH BRAND

Brand atau merek diyakini dan terbukti sangat berpengaruh ter­hadap kesuksesan sebuah bisnis. Brand dapat menentukan kekuatan nilai dari suatu produk dan dapat membedakan dari produk pesaing. Brand tidak hanya bermanfaat bagi produsen namun juga bagi konsumen.
Brand Anda adalah magnet yang menarik konsumen kepada produk atau layanan Anda, kata Ken Carbone dari Manhattan design and branding firm Carbone Smolan Agency. Di samping memiliki produk yang baik dan berkualitas, sebuah produk juga harus memiliki nama brand yang bagus agar Brand atau Merek produk Anda selalu diingat oleh konsumen. Di bawah ini merupakan 10 tips agar brand Anda menarik dan mudah diingat oleh konsumen.
1. Memahami nilai desain dari identitas brand Anda.
Buatlah prioritas dan cari uang untuk diinvestasikan segera, kata co-founder dari agency Leslie Smolan. Begitu banyak orang memiliki ide bisnis, meminta sepupu mereka untuk merancang logo dan berkata, ini merek saya. Ini merupakan suatu kesalahan. Brand Anda merupakan hal yang lebih penting dari pada produk Anda sendiri.
2. Kenali diri Anda.
Mulailah dengan identitas perusahaan Anda, kata Smolan. Apa karakter yang ditunjukkan brand Anda pada bentuk yang paling sederhana? Anda yang harus menentukan inti dari filosofi Anda sendiri.
3. Pertimbangkan karakter brand Anda sejak awal.
Aether Apparel datang kepada kami sebelum mereka memulai pengembangan produk, kenang Carbone. Mereka memiliki ide untuk membuat pakaian yang sangat teknis yang digunakan untuk olahraga outdoor, tetapi dengan desain berkualitas tinggi. Karena mereka memahami semangat perusahaan dan nilainya bagi pelanggan potensial, kami mampu membantu mereka membangun merek sejak awal, termasuk pesan dan strategi sebelum produk pertama datang dari jalur produksi. Brand ini sekarang sangat sukses.
4. Pilih mitra desain Anda dengan hati-hati.
Chemistry merupakan hal yang penting, kata Smolan. Kadang-kadang pengusaha kecil tidak mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan, jadi pastikan Anda bekerja dengan seseorang yang peduli tentang Anda dan bisnis Anda, dan siapa yang benar-benar memahami Anda.
5. Tetap jujur pada diri sendiri.
Merek berevolusi. Apple telah berubah sedikit, tetapi perubahan tersebut selalu direncanakan dan dijaga selama beberapa dekade dengan baik, kata Carbone. Anda harus memastikan bahwa prinsip prinsip dasar perusahaan dan keyakinan Anda masih utuh, dan mengalami perubahan hanya ketika terjadi perubahan budaya dalam masyarakat dan cita rasa dari pelanggan. Keaslian adalah kunci dari setiap merek yang sukses.
6. Sesuaikan nama brand atau merek dengan target pasar
Sesuaikan nama brand dengan target pasar yang anda bidik. Misalnya saja anda ingin memuat salon dengan target perempuan, anak muda, trendy maka kira-kira nama apa yang cocok untuk salon tersebut? Salon Cinta, Salon Joko, Salon Nimas, Salon dewi, atau Salon Jolie?
7. Hindari Penggunaan singkatan konsonan dan angka
Singkatan konsonan dapat membuat nama brand atau merek anda lebih sukar diingat. Selain itu singkatan konsonan juga lebih sukar terasosiasi oleh produknya. Misalnya saja yuk, kita ke toko HJK. Ternyata setelah sampai berjejer toko KJH, KHJ, JKH, dan sebagainya yang membuat konsumen bingung mana nih yang bener.
8. Buat nama brand atau merek dengan nama yang nyeleneh
Ya, buat saja nama brand atau merek yang nyeleneh agar mudah diingat. Kita bisa lihat kesuksesan dari produk yang menggunakan metode ini, misalnya Rawon Setan maupun Soto Gebrak. Kalau menyebut rawon pasti rawon setanlah yang ada dibenak anda. Nama atau merek nyeleneh ini tidak harus selalu berkonotasi negative, bisa saja anda membuat rawon malaikat.
9. Mudah diucapkan dan diingat
Recengkokitananitu, cobalah anda baca kata tersebut. Saya jamin lidah anda akan keriting membacanya. Nama yang mudah untuk diingat adalah nama dengan yang terdiri dari dua sampai empat suku kata namun tidak bertabrakan dengan 2-3 konsonan. Misalnya Kaos Gaul akan lebih baik daripada KaoSSport karena lebih mudah diucapkan dan tidak bertabrakan dengan konsonan.
10. Buat diferensiasi produk
Buatlah orang langsung “ngeh” dengan produk anda. Orang langsung akan mengetahui perbedaan yang dari produk anda. Misalnya saja Oseng Mercon dimana orang akan langsung ngeh jika makanan ini merupakan makanan yang sangat pedas.

Next Brand Dari ane  : IMAGINER_PRODUCT 

SEJARAH OUVAL RESEARCH

RSCH


Hasil gambar untuk RSCH


Bermula dari sebuah ide kecil yang digagas oleh tiga kawanan anak muda yakni M. Rizki Yanuar, Firman Firdaus, dan Arif Maskom yang memiliki kegemaran (hobi) bermain skateboard, ternyata Ouval Research berhasil tumbuh dengan pesat dan menjadi salah satu pelopor bisnis clothing di Kota Bandung yang keberadaannya tidak hanya dikenal masyarakat lokal, namun juga mulai diminati konsumen internasional.
Dirintis pada tahun 1997 dengan bermodalkan uang patungan sebesar Rp 200.000,00, Rizki Yanuar dan kedua rekannya ingin menciptakan produk-produk kreatif yang bisa mendukung penampilan atau style komunitas skateboard yang mereka gawangi. Dari sinilah mereka mulai melahirkan ide kreatif dan inovatif melalui beragam jenis produk yang mereka ciptakan, sebut saja seperti kaos serta sweater yang kehadirannya tidak hanya diminati komunitas skateboard di kota Bandung, namun juga mulai diterima konsumen umum di sekitar kota kembang dan kawasan Ibukota Negara (Jakarta).
Mengusung Ouval Research sebagai brand produk yang mereka tawarkan, pada dasarnya ketiga anak muda ini ingin menularkan semangat, spontanitas, kebersamaan, kepercayaan diri, serta cara menikmati hidup kepada para konsumennya. Melalui nama “Ouval” yang memiliki arti Originality for Understanding Viction and Artificial Language, serta kata “Research” yang memiliki arti selalu memberikan upaya baru untuk menciptakan sesuatu yang unik dan berbeda, Rizki, Firman, dan Arif berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan anak muda dengan membuat desain produk yang tidak pasaran.
Hal ini dibuktikan Ouval Research dengan terus berkarya menciptakan produk-produk yang semakin beragam. Mulai dari kaos, sweater, hoodie, kemeja, celana, tas, topi, sepatu, sandal,belt (sabuk), dompet, gantungan kunci, papan skateboard, MP3 player, otopet, dan lain sebagainya. Bahkan untuk memanjakan para konsumen, Ouval Research juga sengaja mengganti konsep desain produk setiap enam bulan sekali untuk memberikan pelayanan spesial kepada para pelanggannya. Untuk desain kaos dan sweater, mereka membatasinya maksimal 30 desain setiap bulannya, dan setiap desain yang ditawarkan hanya diproduksi sebanyak 50 sampai 100 pcs. Sehingga tidak heran bila banyak orang yang mengatakan bahwa produk kreatif buatan Ouval Research terbilang cukup limited edition dan kualitasnya sangat memuaskan para konsumen.bisnis distro
Kesuksesan Ouval Research dalam merebut hati konsumen, menjadi sebuah pintu gerbang yang mengantarkan Rizki, Firman, dan Arif menjadi seorang milyarder di usianya yang terbilang masih cukup muda. Dengan menerapkan sistem konsinyasi (titip jual) dan melayani penjualan secara putus, sekarang ini produk Ouval Research telah didistribusikan ke berbagai kota di Indonesia dan menjangkau beberapa kawasan di negara tetangga. Sebut saja seperti Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Semarang, Surabaya, Bali, Padang, Banjarmasin, Balikpapan, Bogor, Singapura, Malaysia, serta Jerman.
Kejelian ketiga pemuda ini dalam melihat kebutuhan pasar, menjadi salah satu kunci sukses yang bisa menutupi kecilnya modal usaha yang mereka miliki saat itu. Semoga informasi profil pengusah sukses yang mengangkat ouval research, pelopor bisnis clothing yang mendunia ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh pemuda di Indonesia untuk segera memulai usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.
Hasil gambar untuk RSCH



Ouval Research ® / Buah Batu [Exhibition Room # 1]
Jl. Buah Batu 64 Bandung
P: +62.22.7306697

Ouval Research ® / Sultan Agung [Exhibition Room # 2]
Jl. Sultan Agung 13 Bandung
P: +62.22.4265216

Ouval Research ® / Makassar [Exhibition Room # 3]
JL. Boulevard, Ruby 1 # 2 Panakkukang Mas
Makasar
Ph. 0411-420912

Ouval Research ® / Jakarta
@ Gummo Shop / Tebet Utara Dalam 26
Jakarta Selatan – Indonesia
P: +62.21.8312677/53

Ouval Research ® / Padang
@ Amole Industries / Belakang Olo 34
Padang – Sumatera Barat
P: +62.751.810704/31517

Ouval Research ® / Yogyakarta
@ Seven Souls / Komp. Colombo 4
Yogyakarta – DIY
P: +62.274.583789


SUMBER : http://bisnisukm.com/ouval-research-pelopor-bisnis-clothing-yang-mendunia.html